Senin, 07 September 2009

selamat pulang putra..

terakhir saya ketemu dia waktu hari kamis, 3 september 2009 yang lalu di mata kuliah KKL (kuliah kerja lapangan). kami semua kumpul di depan toilet. duduk mengobrol bersama dosen pengampu. membicarakan rencana acara jalan-jalan kita nanti. obrolan yang seru banget.

putra juga ada di sana.
duduk sambil memegang kayu pegangan kursi yang patah.
klotak..klotak..klotak.. putra mengetuk-ngetukkan kayunya di lantai sambil mendengar celotehan temen-temen yang lain

dosen bertanya pada kami semua "apa sih bayangan kalian tentang jalan-jalan kkl ini?"
semua menjawab. semua mengeluarkan idenya, khayalannya, dan keinginannya.

mungkin putra juga punya bayangan sendiri tentang jalan-jalan a la dia.

tapi, putra sekarang tengah dalam perjalanannya sendiri. bukan jalan-jalan kkl yang kami rencanakan bersama. bahkan mungkin bukan perjalanan yang dia rencanakan sendiri.

mengutip dari note bu ummul (dosen saya) "putra mengajarkan kami apa arti perjalanan sebenarnya"

yah, putra tengah melakukan perjalanan yang sebenarnya sekarang. perjalanan pulang menuju penciptanya.

awalnya saya dan teman-teman yang lain masih belum percaya saat dikabari putra telah tiada.
panik. kami semua tidak bisa berpikir jernih saat melakukan perjalanan ke rumah sakit.

saya memberanikan diri melihat putra untuk terakhir kalinya. saya tetap belum dapat percaya.
wajah putra putih bersih seperti biasanya. namun tak ada lagi senyum malu yang tergambar di wajahnya.

saya tepuk pahanya. saya usap tangannya. saya membayangkan bahwa besok ia akan muncul di kampus dengan motor merah dan jaket kesayangannya. saya masih membayangkan ia akan datang dengan senyum malu khasnya. guyonan jayusnya. wajah seriusnya saat membicarakan kuliah.

teman saya tiba-tiba menangis di pelukan saya. saya tersadar. putra telah tiada. sudah berpulang.

saya tidak menangis. saya tidak boleh mengangis. saya hanya diam menatap wajahnya.
banyak pertanyaan dalam diri saya..
apa putra sudah mengira kalau akhir perjalanannya adalah malam ini?
apakah saat putra bangun tidur putra akan tahu bahwa hari itu ia akan tertidur sangat lama?
apakah putra mengira saat ia mengisi status update facebook terakhirnya dengan tulisan "ngantuk banget. pengen bangun siang aja. hibernasi" akan menjadi hibernasi yang amat panjang untuknya?

saya keluar dengan wajah penuh tanya. penuh kekagetan luar biasa. tapi saya tidak menangis. tidak seperti teman-teman wanita saya yang lain. saya tidak sanggup untuk berkata-kata.

beberapa jam kemudian, teman seperjalanan saya mengajak pulang karena sudah ada janji. saya mengikutinya. kami terdiam. tidak biasanya kami begini. biasanya selalu ada guyon dan tawa diantara kami. tapi kini kami diam. sampai akhirnya diam kami dipecahkan oleh seorang kakak tingkat yang datang ke rumah sakit dan bertanya dimana putra berada.

saya menjawab "di ruang jenazah"
dia bertanya lagi "beneran tho dik?"
saya mengangguk. lalu kakak tingkat saya bergegas masuk.
teman seperjalanan saya mengumpat keras "gw sebel banget sama orang yang nanya 'beneran ya' kayak tadi! emang dia pikir hal kayak ginian main-main?!"
saya lihat wajah teman saya. wajahnya menyiratkan emosi.
saya hanya menanggapi "ya maksudnya, dia memastikan kebeneran beritanya, pal"
setelah itu saya terdiam. saya juga punya pertanyaan yang sama sebelum datang ke rumah sakit ini.

perjalan pulang kami isi dengan mengenang putra. mengenang kelucuan-kelucuannya. mengenang tingkahnya. mencoba untuk ikhlas melepasnya.

sekarang kami telah ikhlas, put. insyaAllah ikhlas. semoga do'a kami menyertaimu, put..

rahmadi saputra, selamat barpulang ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar